Bergeser dari pusat kota yang kental dengan nuansa sejarah, Kelurahan Tirto di Kecamatan Pekalongan Barat menampilkan wajah Pekalongan yang modern, industrial dan terhubung dengan denyut ekonomi digital. Wilayah ini telah menjelma menjadi salah satu pusat industri dan logistik terpenting di kota, menjadi rumah bagi pabrik-pabrik tekstil berskala besar serta hub-hub e-commerce raksasa. Tirto adalah simbol dari transisi ekonomi Pekalongan, di mana tradisi produksi tekstil bertransformasi dalam skala yang lebih masif dan terintegrasi dengan rantai pasok global.

Kelurahan ini merupakan sebuah kawasan strategis di mana deru mesin pabrik, hiruk pikuk aktivitas pergudangan, dan lalu lintas kendaraan logistik menjadi pemandangan sehari-hari. Jauh dari citra batik tulis yang halus, Tirto berbicara dalam bahasa volume produksi, efisiensi distribusi, dan konektivitas. Kisah Kelurahan Tirto adalah tentang bagaimana sebuah wilayah di pinggir kota menjadi motor penggerak utama bagi perekonomian modern dan masa depan industri Kota Pekalongan.

Jantung Industri Tekstil Modern

Jika beberapa kelurahan lain di Pekalongan dikenal sebagai sentra batik tulis atau cap tradisional, maka Kelurahan Tirto adalah jantung dari industri tekstil yang menggunakan teknologi modern. Di wilayah ini berdiri pabrik-pabrik tekstil besar, terutama yang bergerak di bidang printing (pencetakan tekstil) dan garmen. Pabrik-pabrik ini memiliki kapasitas produksi yang sangat besar, mampu menghasilkan jutaan meter kain bermotif dan ribuan potong pakaian jadi setiap bulannya.

Keberadaan industri skala besar ini menjadikan Tirto sebagai salah satu pusat penyerapan tenaga kerja paling signifikan di Kota Pekalongan. Ribuan pekerja, baik dari dalam maupun luar kota, menggantungkan hidupnya pada aktivitas di pabrik-pabrik ini. Roda perekonomian di Tirto berputar cepat, digerakkan oleh jadwal produksi yang padat untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.

Seorang manajer pabrik tekstil di kawasan tersebut menjelaskan, "Lokasi di Tirto ini strategis karena aksesnya mudah ke jalur utama dan dekat dengan sumber daya manusia. Kami di sini fokus pada produksi massal dengan teknologi printing modern untuk memenuhi permintaan pasar fashion yang sangat dinamis." Kehadiran industri padat karya ini secara langsung menstimulasi pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor pendukung di sekitarnya.

Hub Logistik dan Pergudangan Era Digital

Seiring dengan ledakan ekonomi digital dan e-commerce, peran strategis Kelurahan Tirto semakin menguat. Wilayah ini telah dipilih oleh beberapa perusahaan teknologi dan logistik raksasa sebagai lokasi untuk pusat penyortiran (sorting center) dan gudang (warehouse) mereka. Salah satu yang paling menonjol adalah keberadaan gudang dan hub Shopee Express yang besar di kawasan ini.

Kehadiran hub e-commerce ini menandakan posisi penting Pekalongan dalam peta distribusi nasional, dan Tirto berada tepat di pusatnya. Setiap hari, ribuan paket dari para pelaku UMKM online di Pekalongan dan sekitarnya dikumpulkan, disortir, dan didistribusikan dari fasilitas ini ke seluruh Indonesia. Fasilitas ini tidak hanya mempercepat proses pengiriman bagi para penjual online, tetapi juga menciptakan ratusan lapangan kerja baru di sektor logistik, mulai dari staf gudang, admin, hingga kurir.

Lurah Tirto menyatakan kebanggaannya atas perkembangan ini. "Kehadiran hub logistik sekelas Shopee di wilayah kami adalah bukti bahwa Tirto memiliki lokasi yang sangat strategis dan prospektif. Ini membawa dampak positif yang luar biasa, terutama dalam membuka lapangan kerja baru bagi warga kami dan mendukung para pelaku UMKM batik yang kini banyak beralih ke penjualan online," ungkapnya.

Dinamika Ekonomi dan Sosial Masyarakat

Dengan karakter industrinya yang kuat, struktur ekonomi dan sosial di Kelurahan Tirto menjadi sangat dinamis. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan, Kelurahan Tirto memiliki luas wilayah 1,21 kilometer persegi dengan jumlah penduduk tercatat 7.375 jiwa pada tahun 2022. Komposisi penduduknya sangat heterogen, terdiri dari warga asli dan sebagian besar merupakan kaum urban atau pekerja pendatang.

Selain para pekerja pabrik dan logistik, banyak warga lokal yang menangkap peluang ekonomi yang tercipta. Usaha-usaha penunjang tumbuh subur di sekitar kawasan industri dan permukiman, seperti:

• Kos-kosan dan Kontrakan
  Menjadi bisnis yang sangat menjanjikan untuk melayani kebutuhan tempat tinggal bagi para pekerja pendatang.
• Warung Makan dan Katering
  Menyediakan kebutuhan konsumsi bagi ribuan pekerja pabrik setiap harinya.
• UMKM Lainnya
  Usaha jasa seperti binatu (laundry), bengkel, dan toko kelontong juga berkembang pesat.

Di tengah dominasi industri besar, beberapa usaha konfeksi dan garmen skala rumahan juga masih bertahan, seringkali berperan sebagai mitra atau sub-kontraktor bagi pabrik-pabrik yang lebih besar. Sinergi antara industri besar dan UMKM lokal inilah yang menjaga stabilitas dan pemerataan ekonomi di wilayah tersebut.

Pembangunan Infrastruktur dan Penataan Kawasan

Pesatnya pertumbuhan industri dan logistik di Tirto menuntut adanya dukungan infrastruktur yang memadai. Pemerintah Kota Pekalongan memberikan perhatian khusus pada pembangunan di wilayah ini. Peningkatan kualitas jalan, terutama yang menjadi akses utama menuju kawasan industri dan pergudangan, menjadi prioritas utama. Jalan yang lebar dan mulus sangat vital untuk kelancaran arus kendaraan berat seperti truk dan kontainer.

Selain itu, isu-isu lingkungan seperti pengelolaan limbah industri dan penanganan drainase juga menjadi fokus penting. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), usulan untuk perbaikan sistem drainase dan pengelolaan sampah industri seringkali menjadi topik utama untuk dibahas bersama antara pihak perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.

"Kami mendorong adanya tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR untuk turut serta dalam pembangunan lingkungan. Sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan kawasan industri yang maju sekaligus ramah lingkungan dan memberikan manfaat maksimal bagi warga," tegas seorang perwakilan dari Bappeda Kota Pekalongan.

Dengan perannya yang sangat vital sebagai pusat industri modern dan hub logistik digital, Kelurahan Tirto adalah wajah masa depan ekonomi Kota Pekalongan. Ia adalah bukti transformasi kota dari pusat kerajinan tradisional menjadi pemain penting dalam rantai pasok industri nasional di era digital.